Bekerja Di Ladang Tuhan

(Kel. 19:2-8; Mzm. 100; Rom. 5: 1-8; Mat. 9:35-10:8)

Kerja buat Tuhan selalu manise
Biar pikul salib selalu manise
Ayo kerja buat Tuhan
Sungguh senang-senange
Dipanggil Tuhan selalu manise
Membuang diri ke ladang Tuhan saudara
Serta Tuhan selalu manise

Lagu ini sudah lama ada, entah sejak tahun berapa. Lagu ini diciptakan dengan nada riang, menunjukkan bahwa kerja buat Tuhan dipenuhi dengan keriangan, semangat, dan selalu manise. Apakah demikian? Walaupun bernada riang, salah satu baris dalam lagu ini mengatakan “biar pikul salib.” Lirik ini menunjukkan bahwa bekerja di ladang Tuhan sesungguhnya tidak terpisahkan dari tantangan dan juga pergumulan yang sulit. Salah satu pergumulan yang nyata kita hadapi dalam kehidupan bergereja maupun dalam persekutuan adalah sedikitnya orang yang memberi diri menjadi pelayan Tuhan. Itu sebabnya, banyak gereja memiliki slogan 4L (loe lagi loe lagi) atau bahkan 7L (loe lagi loe lagi loh loe lagi).

Pergumulan yang dihadapi gereja terkait minimnya pelayan disebabkan oleh kecenderungan beberapa umat yang datang ke gereja tanpa menjadi bagian yang terjun langsung dan melibatkan diri dalam pelayanan gereja. Merasa puas hanya dengan
datang ke gereja, dan menjadi pelihat dari luar atau bahkan mengkritik tanpa solusi.

Dalam ibadah minggu ini dengan tema “Bekerja di Ladang Tuhan,” akan mengingatkan kita bahwa setiap kita memiliki tugas yang dipercayakan langsung oleh Tuhan. Tentu saja, Dia tidak mempercayakan tugas tanpa memperlengkapi. Dalam Injil Matius 9:35-10:8, kita diingatkan bahwa Tuhan akan memperlengkapi kita dengan beragam ketrampilan, kekuatan, maupun dnegan hikmat agar setiap kita dipenuhi belas kasihan bagi mereka yang terpinggirkan. Belas kasihan Allah tidak hanya sebatas kata-kata yang terucap, melainkan tindakan nyata. Melalui perkataan, perbuatan, bahkan pikiran, kita menjadi rekan sekerja-Nya untuk menuai setiap ladang yang sudah menguning. Ladang tersebut tiddak harus selalu luas dan jauh. Kita bisa mulai menggarap ladang yang
terdekat, ladang yang Tuhan percayakan untuk kita kelola seperti: lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan, dan jangan lupa berkarya jugalah di gereja-Nya. Berkaryalah di ladangnya dengan semangat dan sukacita, karena kerja buat Tuhan selalu manise.


(Dirangkum dari Dian Penuntun edisi 36)

About the Author

You may also like these